Takatora menemani Mitchy ke kebun binatang, namun sedikit hujan dan bu dịch - Takatora menemani Mitchy ke kebun binatang, namun sedikit hujan dan bu Việt làm thế nào để nói

Takatora menemani Mitchy ke kebun b

Takatora menemani Mitchy ke kebun binatang, namun sedikit hujan dan bumbu kecemburuan membuat kencan mereka menjadi lebih menarik.
Notes:

Dapet ide gara-gara denger lagu JKT48 yg judulnya Ame no Doubutsuen. Lagunya unyu banget, walo kalo dibaca liriknya, imajinasi saya meliar, khususnya bermesraan di bangku taman yang basah, ahaha. Enjoy the story!
Work Text:

Hujan masih menetes di kota Zawame. Hari itu kota Zawame seharian diguyur oleh hujan. Tidak banyak yang keluar dari rumah di hari itu, hanya terlihat sedikit orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Takatora, dengan payungnya yang berwarna hitam di sebelahnya, menyender ke tembok gerbang kebun binatang di Zawame. Sebenarnya ia malas ke kebun binatang di hari hujan seperti ini. Tapi karena tidak mau Mitsuzane pergi sendirian ke kebun binatang, akhirnya Takatora ngalah ga kerja hari ini buat gantiin Kouta yang mendadak sakit. Tapi kalau dipikir-pikir, Takatora ga terima juga sih kalau Mitsuzane kencan sama Kouta juga sih. Tunggu, kalau begitu... ini bearti dia yang pergi kencan dengan Mitsuzane dong?

“ Nii-san!”

Takatora sedikit melompat kaget karena baru juga dia mikir nggak-nggak tentang Mitsuzane, orangnya beneran muncul. Takatora berusaha kembali tampil cool.“ Ah, Mitsuzane...” jawabnya dengan suara beratnya yang seksi.

“ Maaf ya tadi aku lama...” Mitchy menahan payungnya yang berwarna bening dengan bahunya. Tangannya mengeluarkan tiket dari kantong jaket gaimnya yang berwarna biru tua. “ Tadi mesin loket tempat aku menunggu agak bermasalah, jadinya harus menunggu cukup lama... Tapi sebagai gantinya aku diberikan ini!!!” Mitchy menyodorkan sebuah plastik putih.

“ Kenapa kita diberikan sayuran dan buah? Memangnya ini juga ada pasarnya?”

Mithcy tertawa, “ Bukan, Nii-san! Ini untuk diberikan kepada hewan-hewan di dalam. Yuk, kita masuk!”

Takatora membuka payung hitamnya. “ Oke... Mitsuzane jangan lari-lari, nanti kamu jatuh.”



Kebun binatang tidak ramai hari itu, soalnya kebanyakan orang malas keluar di hari hujan seperti itu. Yang ada di kebun binatang hanya sedikit pasangan yang berpegangan mesra sambil payungan berdua.

Sementara banyak pasangan yang bermesraan, Takatora dan Mitchy malah berjalan berjauhan tanpa mengucapkan apapun. Takatora sendiri merasa canggung berjalan berdua bersama dengan Mitchy. Padahal niatnya mau kencan dengan Mitsuzane, tapi malah jadi kaku gini suasanya.

“ Mitsuzane, gimana sekolah kamu?” Takatora coba mencairkan suasana.

Mitchy malah bete diajak ngobrol tentang sekolah. “ Yah... PR tadi sudah selesai sih...”

“ Jangan lupa belajar ya untuk ujian... Kudengar nilaimu turun belakangan ini.”

Mitchy menjawab dengan muka bete. “ Nii-san kenapa ngomongin tentang nilai sekolah melulu sih? Ini kan lagi liburan...”

Bukannya nambah cair, suasana di antara mereka malah nambah dingin. Mithcy jadi jalan makin jauh dari Takatora karena ngambek. Takatora jadi merasa salah bawa topik bicara. Takatora melihat ke sekitarnya dan melihat pasangan-pasangan yang bergandengan tangan. Mungkin kalau bergandengan tangan, suasana dingin di antara mereka bisa berkurang? Takatora mencoba mendekat ke arah Mitchy.

“ Mitsuzane... ehm...” Takatora mencoba meraih tangan Mitchy yang berjalan di sampingnya. Tapi Mitchy sudah menarik tangannya sebelum dipegang oleh Takatora.

“ Ah, ada anak rusa yang mengikutiku...” Mitchy mengeluarkan wortel dari kantongan putihnya dan menunduk untuk menyuapi anak rusa itu. “ Kamu lapar ya? Ini...”

Takatora langsung kaku terdiam, rencana mesranya dengan Mitchy gagal.

Anak rusa itu makan dengan agresif. Setelah wortel di tangan Mitchy habis, dia malah jilatin tangan Mitchy.

“ Aduh, geli!!” Mitchy tertawa girang. “ Kamu lapar banget ya? Kamu makan lagi? Ini...” Mitchy kembali menyodorkan wortel dari kantongannya.

Takatora menatap anak rusa itu dengan tatapan membunuh. Kurang ajar banget sih tuh anak rusa itu... Udah minta disuapin sama Mitchy, sekarang malah jilatin tangan Mitchy. Takatora aja ga pernah disuapin, apalagi jilatin tangan Mitchy.

Anak rusa yang merasakan hawa membunuh dari Takatora yang berdiri di belakang Mitchy, langsung mundur teratur dengan ketakutan. Mitchy heran melihat anak rusa itu. “ Loh, kok malah mundur? Udah kenyang ya?”

Anak rusa yang itu geleng-geleng, terus kabur ketakutan.

“ Yah, kabur...” Mitchy menghela nafas kecewa.

Takatora tersenyum puas soalnya ia berhasil mengusir pengganggu Mitchy. Takatora mencoba lagi meraih tangan Mitchy yang masih kecewa ditinggal rusa. Baru juga tangan Takatora hampir sampai, Micthy udah lari lagi.

“ Waah, ada panda!!!!” Mitchy lari ke area panda. Mitchy keluarin kameranya dan segera foto si panda.

Takatora bete lagi karena gagal pegang tangan Mitchy lagi.

“ Nii-san, cuma di kebun binatang ini, kita diizinkan untuk berfoto dengan panda... Biasanya di sini selalu antri, tapi tumben hari ini sepi. Syukurlah kita ke sini di hari hujan!!!” Mitchy membalik badannya dan menyerahkan kamera itu ke Takatora, “ Nii-san, ambilkan fotoku dengan anak panda ini dong!”

Setelah Takatora mengambil kamera dari tangan Mitchy, Mitchy memegang anak panda itu. Anak panda itu memeluk Mitchy dan menjilati wajah Mitchy dengan manja. Mitchy nampak sangat bahagia dipeluk oleh anak panda itu. Senyumnya yang manis terus berkembang di pipinya.

Takatora kembali kesel melihat anak panda itu nempel-nempel sama Mitchy. Padahal dari tadi dia mau pegang tangan Mitchy aja gagal melulu. Tapi tuh anak panda enak banget, bisa peluk-peluk Mitchy, pake jilat-jilat pipi Mitchy pula. Takatora kan juga pengen cium pipi Mitchy yang putih kenyal kaya marshmallow itu.

Panda yang merasakan hawa membunuh dari Takatora, langsung manjat-manjat mau ngumpet di belakang Mitchy.

“ Loh, panda...kok mendadak kamu gemetaran begini? Padahal tadi kamu baik-baik aja...” Mitchy melihat ke arah Takatora. “ Nii-san, apakah fotonya sudah diambil?”

“...” Takatora mengarahkan kamera ke Mitchy. Tapi, Takatora sengaja zoom muka Mitchy doang, biar si panda ga kebagian di fotonya. Dari zoom kamera, wajah Mitchy jadi kelihatan lebih jelas. Pipi Mitchy kan putih merona kaya buah peach... Atau bibir Mitchy yang warnanya segar seperti stroberi... Walau wajah Mitchy seindah itu, Takatora kesal tidak pernah punya kesempatan untuk mencicipinya.

“ Nii-san?” Mitchy mengembalikan anak panda ke pelatihnya, “ Nii-san gak apa-apa? Kok mukanya merah gitu?” Mitchy mengambil kameranya dari tangan Takatora. “ Loh, kok isinya zoom wajah aku semua?”

“ Aku benci panda!” Takatora segera balik badan dan berlari meninggalkan Mitchy.

“ Hah? Tunggu! Nii-san benci sama panda?”

Takatora mempercepat jalannya. Mitchy mengejarnya makin gencar, “ Nii-san, maaf Mitsuzane ga tahu kalau Nii-san benci sama panda.... Nii-san sukanya hewan apa? Mitsuzane temenin deh...”

Denger kata panda, Takatora makin kesal. Takatora menghentikan langkahnya dan membalik badannya. Dengan muka serius Takatora menatap Mitchy. “ Bodoh, bukan masalah suka hewan apa...” Takatora mendatangi Mitchy dan mencengkram tangan Mitchy dengan erat. “ Daritadi aku ingin begini... tapi kamu terus asik dengan hewan-hewan itu... makanya aku kesal...”

Wajah Mitchy jadi merah mendengar ucapan Takatora. “Nii-san... Seharusnya Mitsuzane sadar daritadi...”

Jantung Takatora berdebar sangat kencang. Jadi maksudnya Mitsuzane paham kalau dia pengen kencan mesra gitu sama Mitsuzane? Melihat wajah Mitsuzane yang merona, sepatah katapun tak bisa keluar dari mulurnya.

“Maaf daritadi Mitsuzane tidak sadar kalau Nii-san mau memberi makan kepada hewan-hewan juga... Kalau wortel memang sudah dihabiskan oleh anak rusa tadi, tapi masih ada buah kok di dalamnya...” Mitchy menarik tangannya dari genggaman Takatora dan mengeluarkan buah pisang dari kantongannya. “ Lihat, masih ada pisang dan jeruk kok...”

Takatora jadi kesel karena Mitsuzane salah paham lagi. “ Bodoh...” Takatora lari lagi. Mitchy bingung dengan jawaban Takatora. Mitchy segera mengejar Takatora.

Mitchy kehilangan jejak Takatora yang larinya sangat kencang. Tanpa sadar, Mitchy masuk ke area indoor yang sedang memamerkan penguin. Area itu lebih dingin daripada area lainnya karena memang memiliki bongkahan es untuk menjaga suhu badan penguin. Mitchy menutup payungnya yang bening dan memasukannya ke tempat payung. Di tempat payung itu, Mitchy melihat payung Takatora yang terlipat. Mitchy sangat yakin Takatora masuk ke area itu. Area penguin itu lebih ramai dengan orang dibandingkan dengan area lainnya. Mungkin penyebabnya adalah karena area itu memiliki atap sehingga orang pada berteduh menunggu hujan reda di sana.

Mitchy merasa kesulitan mencari Takatora di area yang penuh orang itu. “ Nii-san!!” teriak Mitchy. “ Nii-san di mana?”

Berjalan seorang diri di area kebun binatang ini membuat Mitchy teringat akan masa lalunya. Dulu saat Mitchy bertengkar dengan ayahnya, ia kabur dari rumah. Karena tidak tahu mau ke mana di hari hujan itu, ia kabur ke kebun binatang karena letaknya dekat dari rumah. Satu hal yang sangat ia sukai dari kebun binatang di saat hujan adalah tidak banyak pengunjung. Ia bisa bebas menangis di tempat itu tanpa ada yang memarahinya. Namun Mitchy paling tidak bisa melupakan momen saat kakaknya yang ternyata menjemputnya dan menghiburnya. Mitchy selalu merasa tidak pantas menjadi keluarga Kureshima karena ia tidak secemerlang Takatora. Namun dengan kasih sayang yang diberikan Takatora kepadanya, ia tidak pernah menyesal menyandang nama Kureshima. Tapi, sejak kakaknya bekerja pada proyek Zawame City, kasih sayang hangat yang diberikan oleh Takatora perlahan menghilang. Padahal tadinya Mitchy mengajak Takatora ke kebun binatang ini dengan harapan Takatora ingat akan momen waktu itu, dan hubungan mereka kembali hangat. Ia tidak menyangka kalau ternyata semuanya menjadi berantakan.

Setelah mencari selama 30 menit di area penuh orang itu, Mitchy mulai merasa kedinginan. Mitchy menaruh kantongann
0/5000
Từ: -
Sang: -
Kết quả (Việt) 1: [Sao chép]
Sao chép!
Takatora menemani Mitchy ke kebun binatang, namun sedikit hujan dan bumbu kecemburuan membuat kencan mereka menjadi lebih menarik.Notes:Dapet ide gara-gara denger lagu JKT48 yg judulnya Ame no Doubutsuen. Lagunya unyu banget, walo kalo dibaca liriknya, imajinasi saya meliar, khususnya bermesraan di bangku taman yang basah, ahaha. Enjoy the story!Work Text: Hujan masih menetes di kota Zawame. Hari itu kota Zawame seharian diguyur oleh hujan. Tidak banyak yang keluar dari rumah di hari itu, hanya terlihat sedikit orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Takatora, dengan payungnya yang berwarna hitam di sebelahnya, menyender ke tembok gerbang kebun binatang di Zawame. Sebenarnya ia malas ke kebun binatang di hari hujan seperti ini. Tapi karena tidak mau Mitsuzane pergi sendirian ke kebun binatang, akhirnya Takatora ngalah ga kerja hari ini buat gantiin Kouta yang mendadak sakit. Tapi kalau dipikir-pikir, Takatora ga terima juga sih kalau Mitsuzane kencan sama Kouta juga sih. Tunggu, kalau begitu... ini bearti dia yang pergi kencan dengan Mitsuzane dong? “ Nii-san!” Takatora sedikit melompat kaget karena baru juga dia mikir nggak-nggak tentang Mitsuzane, orangnya beneran muncul. Takatora berusaha kembali tampil cool.“ Ah, Mitsuzane...” jawabnya dengan suara beratnya yang seksi. “ Maaf ya tadi aku lama...” Mitchy menahan payungnya yang berwarna bening dengan bahunya. Tangannya mengeluarkan tiket dari kantong jaket gaimnya yang berwarna biru tua. “ Tadi mesin loket tempat aku menunggu agak bermasalah, jadinya harus menunggu cukup lama... Tapi sebagai gantinya aku diberikan ini!!!” Mitchy menyodorkan sebuah plastik putih. “ Kenapa kita diberikan sayuran dan buah? Memangnya ini juga ada pasarnya?” Mithcy tertawa, “ Bukan, Nii-san! Ini untuk diberikan kepada hewan-hewan di dalam. Yuk, kita masuk!” Takatora membuka payung hitamnya. “ Oke... Mitsuzane jangan lari-lari, nanti kamu jatuh.” Kebun binatang tidak ramai hari itu, soalnya kebanyakan orang malas keluar di hari hujan seperti itu. Yang ada di kebun binatang hanya sedikit pasangan yang berpegangan mesra sambil payungan berdua. Sementara banyak pasangan yang bermesraan, Takatora dan Mitchy malah berjalan berjauhan tanpa mengucapkan apapun. Takatora sendiri merasa canggung berjalan berdua bersama dengan Mitchy. Padahal niatnya mau kencan dengan Mitsuzane, tapi malah jadi kaku gini suasanya. “ Mitsuzane, gimana sekolah kamu?” Takatora coba mencairkan suasana. Mitchy malah bete diajak ngobrol tentang sekolah. “ Yah... PR tadi sudah selesai sih...” “ Jangan lupa belajar ya untuk ujian... Kudengar nilaimu turun belakangan ini.” Mitchy menjawab dengan muka bete. “ Nii-san kenapa ngomongin tentang nilai sekolah melulu sih? Ini kan lagi liburan...” Bukannya nambah cair, suasana di antara mereka malah nambah dingin. Mithcy jadi jalan makin jauh dari Takatora karena ngambek. Takatora jadi merasa salah bawa topik bicara. Takatora melihat ke sekitarnya dan melihat pasangan-pasangan yang bergandengan tangan. Mungkin kalau bergandengan tangan, suasana dingin di antara mereka bisa berkurang? Takatora mencoba mendekat ke arah Mitchy. “ Mitsuzane... ehm...” Takatora mencoba meraih tangan Mitchy yang berjalan di sampingnya. Tapi Mitchy sudah menarik tangannya sebelum dipegang oleh Takatora. “ Ah, ada anak rusa yang mengikutiku...” Mitchy mengeluarkan wortel dari kantongan putihnya dan menunduk untuk menyuapi anak rusa itu. “ Kamu lapar ya? Ini...” Takatora langsung kaku terdiam, rencana mesranya dengan Mitchy gagal. Anak rusa itu makan dengan agresif. Setelah wortel di tangan Mitchy habis, dia malah jilatin tangan Mitchy. “ Aduh, geli!!” Mitchy tertawa girang. “ Kamu lapar banget ya? Kamu makan lagi? Ini...” Mitchy kembali menyodorkan wortel dari kantongannya. Takatora menatap anak rusa itu dengan tatapan membunuh. Kurang ajar banget sih tuh anak rusa itu... Udah minta disuapin sama Mitchy, sekarang malah jilatin tangan Mitchy. Takatora aja ga pernah disuapin, apalagi jilatin tangan Mitchy. Anak rusa yang merasakan hawa membunuh dari Takatora yang berdiri di belakang Mitchy, langsung mundur teratur dengan ketakutan. Mitchy heran melihat anak rusa itu. “ Loh, kok malah mundur? Udah kenyang ya?” Anak rusa yang itu geleng-geleng, terus kabur ketakutan. “ Yah, kabur...” Mitchy menghela nafas kecewa. Takatora tersenyum puas soalnya ia berhasil mengusir pengganggu Mitchy. Takatora mencoba lagi meraih tangan Mitchy yang masih kecewa ditinggal rusa. Baru juga tangan Takatora hampir sampai, Micthy udah lari lagi. “ Waah, ada panda!!!!” Mitchy lari ke area panda. Mitchy keluarin kameranya dan segera foto si panda. Takatora bete lagi karena gagal pegang tangan Mitchy lagi. “ Nii-san, cuma di kebun binatang ini, kita diizinkan untuk berfoto dengan panda... Biasanya di sini selalu antri, tapi tumben hari ini sepi. Syukurlah kita ke sini di hari hujan!!!” Mitchy membalik badannya dan menyerahkan kamera itu ke Takatora, “ Nii-san, ambilkan fotoku dengan anak panda ini dong!” Setelah Takatora mengambil kamera dari tangan Mitchy, Mitchy memegang anak panda itu. Anak panda itu memeluk Mitchy dan menjilati wajah Mitchy dengan manja. Mitchy nampak sangat bahagia dipeluk oleh anak panda itu. Senyumnya yang manis terus berkembang di pipinya. Takatora kembali kesel melihat anak panda itu nempel-nempel sama Mitchy. Padahal dari tadi dia mau pegang tangan Mitchy aja gagal melulu. Tapi tuh anak panda enak banget, bisa peluk-peluk Mitchy, pake jilat-jilat pipi Mitchy pula. Takatora kan juga pengen cium pipi Mitchy yang putih kenyal kaya marshmallow itu. Panda yang merasakan hawa membunuh dari Takatora, langsung manjat-manjat mau ngumpet di belakang Mitchy.
“ Loh, panda...kok mendadak kamu gemetaran begini? Padahal tadi kamu baik-baik aja...” Mitchy melihat ke arah Takatora. “ Nii-san, apakah fotonya sudah diambil?”

“...” Takatora mengarahkan kamera ke Mitchy. Tapi, Takatora sengaja zoom muka Mitchy doang, biar si panda ga kebagian di fotonya. Dari zoom kamera, wajah Mitchy jadi kelihatan lebih jelas. Pipi Mitchy kan putih merona kaya buah peach... Atau bibir Mitchy yang warnanya segar seperti stroberi... Walau wajah Mitchy seindah itu, Takatora kesal tidak pernah punya kesempatan untuk mencicipinya.

“ Nii-san?” Mitchy mengembalikan anak panda ke pelatihnya, “ Nii-san gak apa-apa? Kok mukanya merah gitu?” Mitchy mengambil kameranya dari tangan Takatora. “ Loh, kok isinya zoom wajah aku semua?”

“ Aku benci panda!” Takatora segera balik badan dan berlari meninggalkan Mitchy.

“ Hah? Tunggu! Nii-san benci sama panda?”

Takatora mempercepat jalannya. Mitchy mengejarnya makin gencar, “ Nii-san, maaf Mitsuzane ga tahu kalau Nii-san benci sama panda.... Nii-san sukanya hewan apa? Mitsuzane temenin deh...”

Denger kata panda, Takatora makin kesal. Takatora menghentikan langkahnya dan membalik badannya. Dengan muka serius Takatora menatap Mitchy. “ Bodoh, bukan masalah suka hewan apa...” Takatora mendatangi Mitchy dan mencengkram tangan Mitchy dengan erat. “ Daritadi aku ingin begini... tapi kamu terus asik dengan hewan-hewan itu... makanya aku kesal...”

Wajah Mitchy jadi merah mendengar ucapan Takatora. “Nii-san... Seharusnya Mitsuzane sadar daritadi...”

Jantung Takatora berdebar sangat kencang. Jadi maksudnya Mitsuzane paham kalau dia pengen kencan mesra gitu sama Mitsuzane? Melihat wajah Mitsuzane yang merona, sepatah katapun tak bisa keluar dari mulurnya.

“Maaf daritadi Mitsuzane tidak sadar kalau Nii-san mau memberi makan kepada hewan-hewan juga... Kalau wortel memang sudah dihabiskan oleh anak rusa tadi, tapi masih ada buah kok di dalamnya...” Mitchy menarik tangannya dari genggaman Takatora dan mengeluarkan buah pisang dari kantongannya. “ Lihat, masih ada pisang dan jeruk kok...”

Takatora jadi kesel karena Mitsuzane salah paham lagi. “ Bodoh...” Takatora lari lagi. Mitchy bingung dengan jawaban Takatora. Mitchy segera mengejar Takatora.

Mitchy kehilangan jejak Takatora yang larinya sangat kencang. Tanpa sadar, Mitchy masuk ke area indoor yang sedang memamerkan penguin. Area itu lebih dingin daripada area lainnya karena memang memiliki bongkahan es untuk menjaga suhu badan penguin. Mitchy menutup payungnya yang bening dan memasukannya ke tempat payung. Di tempat payung itu, Mitchy melihat payung Takatora yang terlipat. Mitchy sangat yakin Takatora masuk ke area itu. Area penguin itu lebih ramai dengan orang dibandingkan dengan area lainnya. Mungkin penyebabnya adalah karena area itu memiliki atap sehingga orang pada berteduh menunggu hujan reda di sana.

Mitchy merasa kesulitan mencari Takatora di area yang penuh orang itu. “ Nii-san!!” teriak Mitchy. “ Nii-san di mana?”

Berjalan seorang diri di area kebun binatang ini membuat Mitchy teringat akan masa lalunya. Dulu saat Mitchy bertengkar dengan ayahnya, ia kabur dari rumah. Karena tidak tahu mau ke mana di hari hujan itu, ia kabur ke kebun binatang karena letaknya dekat dari rumah. Satu hal yang sangat ia sukai dari kebun binatang di saat hujan adalah tidak banyak pengunjung. Ia bisa bebas menangis di tempat itu tanpa ada yang memarahinya. Namun Mitchy paling tidak bisa melupakan momen saat kakaknya yang ternyata menjemputnya dan menghiburnya. Mitchy selalu merasa tidak pantas menjadi keluarga Kureshima karena ia tidak secemerlang Takatora. Namun dengan kasih sayang yang diberikan Takatora kepadanya, ia tidak pernah menyesal menyandang nama Kureshima. Tapi, sejak kakaknya bekerja pada proyek Zawame City, kasih sayang hangat yang diberikan oleh Takatora perlahan menghilang. Padahal tadinya Mitchy mengajak Takatora ke kebun binatang ini dengan harapan Takatora ingat akan momen waktu itu, dan hubungan mereka kembali hangat. Ia tidak menyangka kalau ternyata semuanya menjadi berantakan.

Setelah mencari selama 30 menit di area penuh orang itu, Mitchy mulai merasa kedinginan. Mitchy menaruh kantongann
đang được dịch, vui lòng đợi..
Kết quả (Việt) 2:[Sao chép]
Sao chép!
Takatora menemani Mitchy ke Kebun binatang, namun sedikit hujan dan Bumbu kecemburuan membuat kencan mereka menjadi lebih menarik.
Ghi chú: Dapet ide gara-gara denger lagu JKT48 yg judulnya Ame no Doubutsuen. Lagunya unyu banget, Walo kalo dibaca liriknya, imajinasi saya meliar, khususnya bermesraan di bangku taman yang Basah, ahaha. Thưởng thức những câu chuyện! Làm việc Text: Hujan masih menetes di kota Zawame. Hari ITU kota Zawame seharian diguyur Oleh hujan. Tidak banyak yang Keluar dari rumah di hari ITU, Hanya terlihat sedikit orang yang berlalu Lalang di sekitarnya. Takatora, dengan payungnya yang berwarna Hitam di sebelahnya, menyender ke tembok gerbang Kebun binatang di Zawame. Sebenarnya ia malas ke Kebun binatang di hari hujan seperti ini. Tapi Karena tidak mau Mitsuzane pergi sendirian ke Kebun binatang, akhirnya Takatora ngalah ga kerja hari ini buat gantiin Kouta yang mendadak sakit. Tapi kalau dipikir-pikir, Takatora ga Terima JUGA sih kalau Mitsuzane kencan sama Kouta JUGA sih. Tunggu, kalau begitu ... ini bearti dia yang pergi kencan dengan Mitsuzane đồng? "Nii-san!" Takatora sedikit melompat kaget Karena Baru JUGA dia mikir nggak-nggak tentang Mitsuzane, orangnya beneran muncul. Takatora berusaha Kembali tampil mát mẻ. "Ah, Mitsuzane ..." jawabnya dengan suara beratnya yang seksi. "Maaf ya tadi aku lama ..." Mitchy menahan payungnya yang berwarna Bening dengan bahunya. Tangannya mengeluarkan tiket dari kantong jaket gaimnya yang berwarna Biru tua. "Tadi mesin Loket tempat aku menunggu agak bermasalah, jadinya harus menunggu cukup lama ... Tapi sebagai gantinya aku diberikan ini !!!" Mitchy menyodorkan sebuah plastik putih. "Kenapa kita diberikan sayuran dan buah? Memangnya ini JUGA ada pasarnya? " Mithcy tertawa, "Bukan, Nii-san! Ini untuk kepada diberikan hewan-hewan di dalam. Yuk, kita Masuk! " Takatora membuka payung hitamnya. "Oke ... Mitsuzane Jangan lari-lari, nanti kamu jatuh." Kebun binatang tidak ramai hari ITU, soalnya kebanyakan orang malas Keluar di hari hujan seperti ITU. Yang ada di Kebun binatang Hanya sedikit pasangan yang berpegangan Mesra sambil payungan berdua. Sementara banyak pasangan yang bermesraan, Takatora dan Mitchy malah berjalan berjauhan tanpa mengucapkan apapun. Takatora sendiri merasa canggung berjalan berdua Bersama dengan Mitchy. Padahal niatnya mau kencan dengan Mitsuzane, tapi malah Jadi kaku gini suasanya. "Mitsuzane, gimana Sekolah kamu?" Takatora mestre mencairkan suasana. Mitchy malah Bete diajak ngobrol tentang Sekolah. "Yah ... PR tadi sudah selesai sih ..." "Jangan lupa belajar ya untuk ujian ... Kudengar nilaimu turun belakangan ini." Mitchy menjawab dengan muka Bete. "Nii-san kenapa ngomongin tentang Nilai Sekolah melulu sih? Ini kan lagi liburan ... " Bukannya nambah Cair, suasana di antara mereka malah nambah dingin. Mithcy Jadi jalan makin jauh dari Takatora Karena ngambek. Takatora Jadi merasa salah Bawa TOPIK bicara. Takatora melihat ke sekitarnya dan melihat pasangan-pasangan yang bergandengan tangan. Mungkin kalau bergandengan tangan, suasana dingin di antara mereka bisa berkurang? Takatora mencoba mendekat ke A-ra Mitchy. "Mitsuzane ... ehm ..." Takatora mencoba meraih tangan Mitchy yang berjalan di sampingnya. Tapi Mitchy sudah menarik tangannya sebelum dipegang Oleh Takatora. "Ah, ada anak rusa yang mengikutiku ..." Mitchy mengeluarkan wortel dari kantongan putihnya dan menunduk untuk menyuapi anak rusa ITU. "Kamu lapar ya? Ini ... " Takatora langsung kaku terdiam, rencana mesranya dengan Mitchy gagal. Anak rusa ITU Makan dengan agresif. Setelah wortel di tangan Mitchy habis, dia malah jilatin tangan Mitchy. "Aduh, Geli !!" Mitchy tertawa girang. "Kamu lapar banget ya? Kamu Makan lagi? Ini ... "Mitchy Kembali menyodorkan wortel dari kantongannya. Takatora menatap anak rusa ITU dengan tatapan membunuh. Kurang khép hờ banget sih tuh anak rusa ITU ... Udah Minta disuapin sama Mitchy, Ngay malah jilatin tangan Mitchy. Takatora aja ga pernah disuapin, apalagi jilatin tangan Mitchy. Anak rusa yang merasakan hawa membunuh dari Takatora yang berdiri di belakang Mitchy, langsung mundur teratur dengan ketakutan. Mitchy heran melihat anak rusa ITU. "Loh, kok malah mundur? Udah kenyang ya? " Anak rusa yang ITU geleng-geleng, terus kabur ketakutan. "Yah, kabur ..." Mitchy menghela nafas kecewa. Takatora tersenyum PUAs soalnya ia berhasil mengusir pengganggu Mitchy. Takatora mencoba lagi meraih tangan Mitchy yang masih kecewa ditinggal rusa. Baru JUGA tangan Takatora hampir sampai, Micthy udah lari lagi. "Waah, ada panda !!!!" vùng ke Mitchy lari panda. Mitchy keluarin kameranya dan segera foto si panda. Takatora Bete lagi Karena gagal pegang tangan Mitchy lagi. "Nii-san, cuma di Kebun binatang ini, kita diizinkan untuk berfoto dengan panda ... Biasanya di Sini selalu antri, tapi tumben hari ini SEPI . Syukurlah kita ke Sini di hari hujan !!! "Mitchy membalik badannya dan menyerahkan kamera ITU ke Takatora," Nii-san, ambilkan fotoku dengan anak panda ini đồng! " Setelah Takatora mengambil kamera dari tangan Mitchy, Mitchy memegang anak panda ITU. Anak panda memeluk ITU Mitchy dan menjilati wajah Mitchy dengan manja. Mitchy nampak sangat bahagia dipeluk Oleh anak panda ITU. Senyumnya yang mani terus berkembang di pipinya. Takatora Kembali HƠI melihat anak panda ITU nempel-sama nempel Mitchy. Padahal dari tadi dia mau pegang tangan Mitchy aja gagal melulu. Tapi tuh anak panda enak banget, bisa peluk-peluk Mitchy, pipi pake jilat-jilat Mitchy Pula. Takatora kan JUGA pengen Cium pipi Mitchy yang putih kenyal kaya marshmallow ITU. Panda yang merasakan hawa membunuh dari Takatora, langsung manjat-manjat mau ngumpet di belakang Mitchy. "Loh, gấu trúc ... kok mendadak kamu gemetaran begini? Padahal tadi kamu Baik-Baik aja ... "Mitchy melihat ke A-ra Takatora. "Nii-san, apakah fotonya sudah diambil?" "..." Takatora mengarahkan kamera ke Mitchy. Tapi, Takatora sengaja zoom muka Mitchy doang, Biar si panda ga di kebagian fotonya. Dari zoom kamera, wajah Mitchy Jadi kelihatan lebih jelas. Pipi Mitchy kan putih merona kaya buah đào ... Atau bibir Mitchy yang warnanya Segar seperti stroberi ... Walau wajah Mitchy seindah ITU, Takatora kesal tidak pernah Punya kesempatan untuk mencicipinya. "Nii-san?" Mitchy anak mengembalikan panda ke pelatihnya, "Nii-san Gak apa-apa? Kok mukanya merah gitu? "Mitchy mengambil kameranya dari tangan Takatora. "Loh, kok isinya zoom wajah aku semua?" "Aku benci panda!" Takatora segera Balik Badan dan berlari meninggalkan Mitchy. "Hả? Tunggu! Nii-san benci sama panda? " Takatora mempercepat jalannya. Mitchy mengejarnya makin gencar, "Nii-san, Maaf Mitsuzane ga tahu kalau Nii-san benci sama panda .... Nii-san sukanya hewan apa? Mitsuzane temenin deh ... " Denger kata panda, Takatora makin kesal. Takatora langkahnya menghentikan dan membalik badannya. Dengan muka Serius Takatora menatap Mitchy. "Bodoh, Bukan masalah suka hewan apa ..." Takatora mendatangi Mitchy dan mencengkram tangan Mitchy dengan erat. "Daritadi aku ingin begini ... tapi kamu terus Asik dengan hewan-hewan ITU ... makanya aku kesal ..." Wajah Mitchy Jadi merah mendengar ucapan Takatora. "Nii-san ... Seharusnya Mitsuzane Sadar daritadi ..." Jantung Takatora berdebar sangat kencang. Jadi maksudnya Mitsuzane paham kalau dia pengen kencan Mesra gitu sama Mitsuzane? Wajah Melihat Mitsuzane yang merona, sepatah katapun tak bisa Keluar dari mulurnya. "Maaf daritadi Mitsuzane tidak Sadar kalau Nii-san mau memberi Makan kepada hewan-hewan JUGA ... Kalau wortel memang sudah dihabiskan Oleh anak rusa tadi, masih tapi ada buah kok di dalamnya ... "Mitchy menarik tangannya dari genggaman Takatora dan mengeluarkan buah pisang dari kantongannya. "Lihat, masih ada pisang dan jeruk kok ..." Takatora Jadi HƠI Karena Mitsuzane salah paham lagi. "Bodoh ..." Takatora lari lagi. Mitchy bingung dengan jawaban Takatora. Mitchy segera mengejar Takatora. Mitchy kehilangan jejak Takatora yang larinya kencang sangat. Tanpa Sadar, Mitchy vùng ke Masuk trong nhà yang sedang penguin memamerkan. Diện tích ITU lebih dingin khu vực daripada lainnya Karena memang memiliki bongkahan es untuk menjaga suhu Badan chim cánh cụt. Mitchy menutup payungnya yang Bening dan memasukannya ke tempat payung. Di tempat payung ITU, Mitchy melihat payung Takatora yang terlipat. Mitchy sangat Yakin Takatora khu vực Masuk ke ITU. Diện tích cánh cụt ITU lebih ramai dengan orang dibandingkan dengan khu vực lainnya. Mungkin penyebabnya adalah Karena khu vực ITU memiliki atap sehingga orang pada berteduh menunggu hujan Reda di sana. Mitchy merasa kesulitan mencari Takatora di tích dương penuh orang ITU. "Nii-san !!" teriak Mitchy. "Nii-san di mana?" Berjalan Seorang diri khu di Kebun binatang ini membuat Mitchy teringat Akan masa lalunya. Dulu saat Mitchy bertengkar dengan ayahnya, ia kabur dari rumah. Karena tidak tahu mau ke mana di hari hujan ITU, ia kabur ke Kebun binatang Karena letaknya dekat dari rumah. Satu hal yang sangat ia sukai dari Kebun binatang di saat hujan adalah tidak banyak pengunjung. Ia bisa bebas menangis di tempat ITU tanpa ada yang memarahinya. Namun Mitchy hàng rào bằng cọc tidak bisa melupakan Momen saat kakaknya yang ternyata menjemputnya dan menghiburnya. Mitchy selalu merasa tidak pantas menjadi Keluarga Kureshima Karena ia tidak secemerlang Takatora. Namun dengan Kasih Sayang yang diberikan Takatora kepadanya, ia tidak pernah menyesal menyandang nama Kureshima. Tapi, sejak kakaknya bekerja pada proyek Zawame City, Kasih Sayang Hangat yang diberikan Oleh Takatora perlahan menghilang. Tadinya Padahal Mitchy mengajak Takatora ke Kebun binatang ini dengan Harapan Takatora ingat Akan Momen waktu ITU, dan hubungan mereka Kembali Hangat. Ia tidak menyangka kalau ternyata semuanya menjadi berantakan. Setelah mencari selama 30 menit di tích penuh ITU ươi, Mitchy mulai merasa kedinginan. Mitchy menaruh kantongann






























































































đang được dịch, vui lòng đợi..
 
Các ngôn ngữ khác
Hỗ trợ công cụ dịch thuật: Albania, Amharic, Anh, Armenia, Azerbaijan, Ba Lan, Ba Tư, Bantu, Basque, Belarus, Bengal, Bosnia, Bulgaria, Bồ Đào Nha, Catalan, Cebuano, Chichewa, Corsi, Creole (Haiti), Croatia, Do Thái, Estonia, Filipino, Frisia, Gael Scotland, Galicia, George, Gujarat, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Hungary, Hy Lạp, Hà Lan, Hà Lan (Nam Phi), Hàn, Iceland, Igbo, Ireland, Java, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Kurd, Kyrgyz, Latinh, Latvia, Litva, Luxembourg, Lào, Macedonia, Malagasy, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Myanmar, Mã Lai, Mông Cổ, Na Uy, Nepal, Nga, Nhật, Odia (Oriya), Pashto, Pháp, Phát hiện ngôn ngữ, Phần Lan, Punjab, Quốc tế ngữ, Rumani, Samoa, Serbia, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenia, Somali, Sunda, Swahili, Séc, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thái, Thổ Nhĩ Kỳ, Thụy Điển, Tiếng Indonesia, Tiếng Ý, Trung, Trung (Phồn thể), Turkmen, Tây Ban Nha, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Việt, Xứ Wales, Yiddish, Yoruba, Zulu, Đan Mạch, Đức, Ả Rập, dịch ngôn ngữ.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: