It is relatively easy for computers

It is relatively easy for computers to speak. A computer that says “please” and “thank you” in the right places is no miracle of science, but recognizing the words that make up normal, continuous human speech is another matter. Not until now have computers been programmed to react to a range of spoken commands. Until recently it was thought that computers would have to be programmed to the accent and speech habits of each user, and only then would be able to respond accurately to their master’s or mistress’s voice. Now rapid progress is being made with systems programmed to adapt easily to each new speaker.

The IBM Tangora system, under development at the end of the 1980s, was claimed to recognize a spoken vocabulary of 20,000 words with 95 percent accuracy. The system includes a processor that can make informed guesses as to what is a likely sentence. The system has been programmed not only with grammatical rules, but also with an analysis of a vast quantity of office correspondence. On the basis of this information, the machine can calculate the probability of one particular word following another
Statistical probability is necessary for computers to interpret not only speech but also visual data. Security systems can distinguish between faces they have been taught to recognize, but never has a computer been able to match a human’s ability to make sense of a three-dimensional scene by identifying all objects in it.

Kết quả (Tiếng Indonesia) 1:

Hal ini relatif mudah untuk komputer untuk berbicara. Komputer yang mengatakan "please" dan "Terima kasih" di tempat yang tepat adalah tidak ada keajaiban ilmu pengetahuan, tetapi mengenali kata-kata yang membentuk normal, terus-menerus ucapan manusia adalah masalah lain. Tidak sampai sekarang komputer telah diprogram untuk bereaksi terhadap berbagai perintah diucapkan. Sampai saat ini dianggap bahwa komputer harus diprogram dengan aksen dan pidato kebiasaan setiap pengguna, dan hanya kemudian dapat merespons secara akurat terhadap suara master atau majikan mereka. Sekarang kemajuan pesat yang dibuat dengan sistem yang diprogram untuk dengan mudah beradaptasi dengan setiap pembicara yang baru.Sistem IBM Tangora, dalam pengembangan pada akhir 1980-an, diklaim untuk mengenali berbicara kosakata dari 20.000 kata dengan akurasi 95 persen. Sistem ini meliputi prosesor yang dapat membuat dugaan-dugaan informasi seperti apa kalimat mungkin. Sistem telah diprogram tidak hanya dengan aturan tata bahasa, tetapi juga dengan analisis luas jumlah kantor korespondensi. Berdasarkan informasi ini, Mesin dapat menghitung kemungkinan satu kata tertentu yang mengikuti lainProbabilitas statistik diperlukan untuk komputer untuk menafsirkan tidak hanya pidato, tetapi juga visual data. Sistem keamanan dapat membedakan antara mereka telah diajarkan untuk mengenali wajah, tetapi tidak pernah komputer telah mampu mencocokkan kemampuan manusia untuk masuk akal dari adegan tiga dimensi dengan mengidentifikasi semua benda di dalamnya.

Kết quả (Tiếng Indonesia) 2:

Hal ini relatif mudah untuk komputer untuk berbicara. Sebuah komputer yang mengatakan "tolong" dan "terima kasih" di tempat yang benar ada keajaiban ilmu pengetahuan, tetapi mengakui kata-kata yang membentuk normal, ucapan manusia terus menerus adalah masalah lain. Tidak sampai sekarang telah komputer telah diprogram untuk bereaksi terhadap berbagai perintah yang diucapkan. Sampai saat ini ia berpikir bahwa komputer harus diprogram untuk aksen dan ucapan kebiasaan setiap pengguna, dan hanya kemudian akan mampu merespon secara akurat suara majikan mereka atau nyonya itu. Sekarang kemajuan pesat sedang dibuat dengan sistem diprogram untuk beradaptasi dengan mudah ke setiap speaker baru. Sistem IBM Tangora, sedang dikembangkan di akhir 1980-an, diklaim untuk mengenali kosa kata yang diucapkan dari 20.000 kata dengan akurasi 95 persen. Sistem ini meliputi prosesor yang dapat membuat tebakan informasi seperti apa adalah kalimat mungkin. Sistem ini telah diprogram tidak hanya dengan aturan tata bahasa, tetapi juga dengan analisis kuantitas besar korespondensi kantor. Atas dasar informasi ini, mesin dapat menghitung probabilitas dari satu kata tertentu berikut lain probabilitas statistik diperlukan untuk komputer untuk menafsirkan tidak hanya berbicara tetapi juga data visual. Sistem keamanan dapat membedakan antara wajah mereka telah diajarkan untuk mengenali, tetapi tidak pernah memiliki komputer mampu untuk mencocokkan kemampuan manusia untuk memahami adegan tiga dimensi dengan mengidentifikasi semua objek di dalamnya.